Laporan Wartawan Bangka Pos, Alza
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- M Fadhel Salazen menangis terharu, sesaat bendera merah putih yang dikibarkannya berhasil mencapai puncak tiang, Rabu (17/08/2011) di halaman Kantor Gubernur Babel.
Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-66, sangat
bermakna bagi siswa kelas dua SMAN 1 Toboali ini. Tak sia-sia
latihan yang dijalani selama sebulan ini bersama puluhan temannya
yang lain.
Puasa tak menjadikan mereka lemas dan kurang bertenaga. Justru
sebaliknya, puasa dijadikan penyemangat paskibraka menampilkan yang terbaik bagi Bangka Belitung.
"Sebelum bendera itu berkibar, kami semua gugup. Panas dingin
rasanya. Setelah bendera mencapai tiang, saya langsung nangis,"
ungkap Fadhel kepada bangkapos.com, Kamis (18/08/2011) saat berkunjung ke kantor Bangka Pos Group.
Fadhel bersama Tio Gusti Wibowo SMAN 1 Sungailiat, Hendri Wijaya SMAN 2 Tanjungpandan dan Sandiya Rama Janna SMAN 2 Tanjungpandan sebagai pasukan inti yang bertugas mengibarkan bendera pagi hari. Sedangkan, pasukan inti yang bertugas menurunkan bendera sore hari yakni Lovelya SMAN 1 Manggar, Andika SMAN 1 Tanjungpandan, Radja Uman SMAN 1 Sungailiat dan Satria Puja Kesuma SMAN 1 Muntok.
Komandan pleton untuk dua pasukan tersebut dipercayakan kepada Boni Fusius Anggara SMAN 1 Tanjungpandan.
"Saking bersemangatnya, tidak terasa puasa hari itu. Tidak ada
capek, haus dan lapar. Pokoknya kami jalani dengan senang hati,"
kata Hendri.
Bukan perkara mudah bagi paskibraka ini sukses menyelesaikan
tugasnya. Usai makan sahur mereka tak langsung tidur. Tetapi, saat
itu kesibukan baru dimulai.
Lovelya dan teman-temannya bergantian mandi, mengenakan pakaian dan menerima arahan singkat dari pelatih sebelum masuk ke dalam
barisan.
"Kami benar-benar menyiapkan diri sebaik mun kin. Usai tarawih kami baca yasin dan sebelum sahur kami shalat tahajud. Harapannya, agar
Allah memberi kekuatan dan kemudahan bagi kami," ujar Tio Gusti.
Mereka mengaku bangga telah memberikan yang terbaik bagi sekolah
dan orangtua masing-masing. Apalagi, saat itu orangtua mereka
menyaksikan detik-detik pengibaran bendera penuh harap.
"Hasil dari paskibraka ini adalah kedisiplinan, kekompakan dan
membuat bangga orangtua," pungkas Fadhel.
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- M Fadhel Salazen menangis terharu, sesaat bendera merah putih yang dikibarkannya berhasil mencapai puncak tiang, Rabu (17/08/2011) di halaman Kantor Gubernur Babel.
Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-66, sangat
bermakna bagi siswa kelas dua SMAN 1 Toboali ini. Tak sia-sia
latihan yang dijalani selama sebulan ini bersama puluhan temannya
yang lain.
Puasa tak menjadikan mereka lemas dan kurang bertenaga. Justru
sebaliknya, puasa dijadikan penyemangat paskibraka menampilkan yang terbaik bagi Bangka Belitung.
"Sebelum bendera itu berkibar, kami semua gugup. Panas dingin
rasanya. Setelah bendera mencapai tiang, saya langsung nangis,"
ungkap Fadhel kepada bangkapos.com, Kamis (18/08/2011) saat berkunjung ke kantor Bangka Pos Group.
Fadhel bersama Tio Gusti Wibowo SMAN 1 Sungailiat, Hendri Wijaya SMAN 2 Tanjungpandan dan Sandiya Rama Janna SMAN 2 Tanjungpandan sebagai pasukan inti yang bertugas mengibarkan bendera pagi hari. Sedangkan, pasukan inti yang bertugas menurunkan bendera sore hari yakni Lovelya SMAN 1 Manggar, Andika SMAN 1 Tanjungpandan, Radja Uman SMAN 1 Sungailiat dan Satria Puja Kesuma SMAN 1 Muntok.
Komandan pleton untuk dua pasukan tersebut dipercayakan kepada Boni Fusius Anggara SMAN 1 Tanjungpandan.
"Saking bersemangatnya, tidak terasa puasa hari itu. Tidak ada
capek, haus dan lapar. Pokoknya kami jalani dengan senang hati,"
kata Hendri.
Bukan perkara mudah bagi paskibraka ini sukses menyelesaikan
tugasnya. Usai makan sahur mereka tak langsung tidur. Tetapi, saat
itu kesibukan baru dimulai.
Lovelya dan teman-temannya bergantian mandi, mengenakan pakaian dan menerima arahan singkat dari pelatih sebelum masuk ke dalam
barisan.
"Kami benar-benar menyiapkan diri sebaik mun kin. Usai tarawih kami baca yasin dan sebelum sahur kami shalat tahajud. Harapannya, agar
Allah memberi kekuatan dan kemudahan bagi kami," ujar Tio Gusti.
Mereka mengaku bangga telah memberikan yang terbaik bagi sekolah
dan orangtua masing-masing. Apalagi, saat itu orangtua mereka
menyaksikan detik-detik pengibaran bendera penuh harap.
"Hasil dari paskibraka ini adalah kedisiplinan, kekompakan dan
membuat bangga orangtua," pungkas Fadhel.
Penulis : alza
Editor : rusaidah
Sumber : bangkapos.com
0 comments:
Post a Comment
Blogging, Facebook, Twitteran, dll boleh tapi harus ingat waktu !!!:D